PETERNAKAN
Kumpulan Informasi & Artikel Seputar Dunia Peternakan

PEDOMAN PRODUKSI SAPI

PEDOMAN PRODUKSI SAPI
1. Standar Mutu Bibit
Untuk menjamin mutu produksi yang sesuai dengan permintaan konsumen diperlukan bibit ternak yang bermutu. Oleh karena itu diperlukan pengaturan mengenai Standar Mutu atau Kualitas Bibit ternak dan produksinya.
Pengaturannya ditetapkan dengan SK. Menteri Pertanian Nomor : 358/Kpts/TN.410/5/1988 tanggal 30 Mei 1988 tanggal 30 Mei 1988 dimana telah ditetapkan macam standar mutu bibit ternak sapi dalam Standar Pertanian Indonesia khususnya Standar Pertanian Indonesia Bidang Peternakan. Untuk ternak lainnya Standar Mutu Bibit adalah merupakan persyaratan teknis sesuai dengan kesepakatan pakar.
a. Standar Mutu Bibit Sapi
(1). Standar Umum
• Sapi bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik seperti : cacat mata (kebutaaan), tanduk patah, pincang, lumpuh, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelaianan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
• Semua sapi bibit betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan.
• Sapi bibit jantan sebagai pejantan serta tidak menderita cacat pada alat kelaminnya.
(2) Standar Khusus
No Bangsa Warna Bentuk badan Tinggi Gumba Umur
dan tanduk

1 Sapi Aceh Coklat muda, Betina:punuk kecil Betina:min 100 cm Betina18-23 bl
coklat merah Jantan:punuk jelas Jantan maks 105 cm Jantan24-36 bl
bata,coklat tidak bertanduk
hitam & putih
kelabu,sedikit
hitam putih ke
arah ventral tubuh

2 Sapi Madura merah bata Tubuh kecil,kaki Betina min 105 cm Betina18-24 bl
atau merah Betina tak berpunuk maks108 cm
coklat bercam- Jantan punuk berkem- Jantan min 115 cm Jantan24-36 bl
pur putih de- bang baik & jelas maks 121 cm
ngan batas Tanduk: kaki pendek
yang tidak je- serta mengarah kese-
las pada bagi- belah luar
an pantat

3 Sapi Bali Betina ber- Betina bentuk badan Betina min:102 cm Betina18-24bl
warna merah pendek kecil, bentuk maks:104 cm
lutut kebawah kepala panjang, halus
berwarna pu- dan sempit, leher ram
tih, pantat - ping
putih berbentuk
setengah bulan,
garis belut pada
punggung, ujung
ekor hitam

Jantan: berwarna Jantan bentuk Jantan min:113 cm Jantan24-36bl
hitam,lutut kebawah badan tumbuh maks118cm
berwarna putih, pan- baik berwarna
berbentuk setengah hitam, bentuk
bulan, ujung ekor kepala lebar, leher
hitam kompak dan kuat,
dada dalam dan
lebar.

4 Sapi Ongole Keputih-putihan: ke- Badan besar, Betina min:112cm Betina18-24bl
kepala,leher,gumba gelambir long- maks118cm
lutut,berwarna gelap gar serta ter-
terutama pada jantan ta tergantung
kulit disekeliling mata punuk besar
bulu mata,moncong letaknya persis
kuku kaki & bulu diatas scapula,
cambuk ekor berwar leher pendek
na hitam

5 Sapi Peranakan Putih kelabu atau ke Bentuk badan Betina min:112cm Betina18-24bl
Ongole hitam-hitaman betina lebih maks118cm
pendek dari Jantan min:118cm Jantan24-36bl
pada yang jan maks125cm
tan,kepala re-
latif pendek de
ngan propil me
lengkung,punuk
besar dan me-
ngarah keleher
Lipatan-lipatan
kulit yang ter
dapat dibawah
perut dan leher
menuju kearah
leher,kaki pan-
jang dan kokoh

6 Sapi Brahman Betina:putih/abu- Badan besar dan Betina min:112cm Betina18-23bl
Lokal abu atau merah kepala relatif besar maks:120cm Jantan24-36bl
tidak bertanduk Jantan min:125cm
maks:130cm

7 Sapi Perah Lo Betina dan jantan Berkepala panjang Betina min:116cm Betina18-24bl
belang hitam putih dahi seperti cawan maks:12cm
ujung ekor putih, moncong luas, Jantan min:125cm Jantan24-36bl
ujung ekor putih ambing besar dan maks:130cm
simetris
Bertanduk mengarah
kedepan dan keatas
pada yang jantan le-
bih panjang dari yang
betina

Berat badan:
betina, min:260kg
maks:300kg
Jantan, min:300kg
maks:350kg
2. Faktor pakan
Ransum makanan harus yang berkualitas baik, terutama pakan hijauan yang tersedia sepanjang tahun untuk memproduksi daging yang baik, karena kekuatan tubuh (daya tahan) sapi tergantung dari konstitusi tubuh, yang mana dipengaruhi oleh sifat keturunan dan keadaan sekitarnya. Setiap ternak mempunyai ketahanan alami yang diturunkannya, dan kita memperkuat daya tahan alami ini dengan pemberian pakan yang baik, perawatan kesehatan dan tindakan higienis.
Cara pemberian pakan yang baik dan efisien yaitu harus sesuai dengan kebutuhan biologis hewan yang bersangkutan. Untuk keperluan penggemukan dan peningkatan produksi, pakan yang berasal dari biji-bijian harus ditingkatkan, sedangkan pakan yang berserat kasar tinggi yang berasal dari bahan yang kurang bermutu, seperti jerami harus dikurangi atau dihentikan, dan hijauannya harus dikurangi.
Penyediaan ransum harus memenuhi syarat teknis supaya dapat menghasilkan penimbunandaging yang cukup tinggi. Bahan pakan ini harus bersih dan bebas dari racun.
3. Kandang
Dalam pemeliharaan sapi diperlukan kandang yang baik , masuk sinar mataharidan bersih supaya terhindar dari penyakit. Kandang harus suci hama begitupun dengan peralannya.
4. Program Kesehatan.
Supaya ternaknya sehat dari berbagai penyakit maka diperlukan tindak karantina, vaksinasi dan pemberian obat lainnya sebagai preventif misalnya obat cacing, vitamin dan lain-lainnya serta deworming dan deticking. Pemberian pakan yang baik dalam arti yang memenuhi syarat-syarat untuk sapinya baik bukan merupakan satu-satunya faktor penunjang kesehatan ternak sapi. Jadi kita harus mengikuti pelaksanaan program kesehatan secara baik. Karena jika sapi-sapinya sehat maka akan memperolah makanan yang dapat meningkatkan produksinya. Oleh karena itu maka prgogram kesehatan yang dilakukan dengan cara pencegahan terhadap suatu penyakit dan tindakan higienis perlu dilaksanakan secara baik.
5. Pengelolaan
Hasil penilihan sapi melalui seleksi harus berimbang dengan pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang baik untuk meningkatkan atau perbaikan produksi.
6. Higienis/sanitasi
Tindakan higienis ialah usaha penjagaan kesehatan melalui kebersihan supaya terbebas dari suatu infeksi penyakit seperti bakteri, virus , jamur atau parasit.
7. Mengubur dan membakar bangkai
Ternak sapi yang mati akibat suatu penyakit terutama penyakit menular yang dipandang membahayakan, maka harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur dalam-dalam. Pemotongan sapi yang sakit harus dengan seijin dokter hewan.
8. Kebersihan pegawai
Pegawai harus bebas dari pencemaran infeksi penyakit menular. Untuk menghindari penyebar luasan kuman kesembarang tempat, maka harus mensuci hamakan dengan cara mencuci anggota badan dengan desinfektan atau air hangat dan sabun lalu dengan desinfektan